OLEH
KELOMPOK III :
AVERIANI
W. GARUS
DIDI
PUTRA MANULEDE
IRMGARD
Y. AGTALIS
RONALDO
O. KAKU
SELVIANA
TANIU
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2017
BATUK
Batuk
merupakan ekspirasi eksplosif yang menyediakan mekanisme protektif normal untuk
membersihkan cabang trakeobronkial dari sekret dan zat-zat asing. Batuk jugaa merupakan refleks yang dapat
terjadi secara tiba-tiba dan sering berulang-ulang yang bertujuan untuk
membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir besar, iritasi, partikel
asing dan mikroba. Batuk
adalah refleks normal yang melindungi tubuh kita.
Penyebab Batuk
Batuk
secara garis besarnya dapat disebabkan oleh rangsang sebagai berikut:
*
Rangsang inflamasi seperti edema mukosa
dengan sekret trakeobronkial yang banyak.
*
Rangsang mekanik seperti benda asing
pada saluran nafas seperti benda asing dalam saluran nafas, post nasal drip,
retensi sekret bronkopulmoner.
*
Rangsang suhu seperti asap rokok (
merupakan oksidan ), udara panas/ dingin, inhalasi gas.
Obat
Batuk ada 3 jenis yaitu
·
Mukolitik : obat yang bekerja dengan
cara mengencerkan sekret saluran pernafasan dengan jalan memecah benang-benang
mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum
·
Ekspektoran : obat yang dapat merangsang
pengeluaran dahak dari saluran pernafasan (ekspektorasi).
·
Antitusif : obat batuk yang menekan
batuk, dengan menurunkan aktivitas pusat batuk di otak dan menekan respirasi
Penggolongan Obat Ekspektoran :
1. Guaifenesin
/ gliseril guaiakolat / GG
Suatu derivat guaiakol yang bekerja sebagai gluaiakolgliseroleter sekaligus
bekerja dalam merelaksasi otot. Namun, obat ini lebih banyak digunakan sebagai
ekspektoran dalam berbagai jenis sediaan batuk.
2. Ammonium klorida
Jarang digunakan sebagai terapi obat
tunggal yang berperan sebagai ekspektoran tetapilebih sering dalam bentuk
campuran dengan ekspektoran lain atau antitusif.
3. Succus
liquiritiae
Serbuk berwarna hitam yang di peroleh
dari ekstrak akar tumbuhan glycyrrhiza glabra dan mengandung dua asam yaitu
glycyrrhizic acid dan glycyrrhetic acid, liquirtin yang bersifat spamoslitis
Mekanisme
Kerja Obat Ekspektoran :
Ekspektoran
adalah obat-obat yang memperbanyak batuk yang produktif dengan meningkatkan
volume sekret bronkial. Ekspektoran dipakai tidak hanya untuk meningkatkan
sekresi pernapasan tapi juga membantu menghilangkan cairan mukosa memalui batuk
atau kerja ekspektoran. Ekspektoran diperkirakan mengiritasi mukosa lambung,
kemudian efek iritasi mukosa lambung tersebut bekerja secara reflek merangsang
kelenjarkelenjar sekretori saluran nafas bagian bawah
Mekanisme
kerja ekspektoran adalah :
Merangsang reseptor-reseptor di mukosa lambung
yang kemudian meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari saluran lambung usus
dan sebagai refleks memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada dibawah
saluran nafas atau dengan kata lain menstimulasi mukosa lambung dan selanjutnya
secara refleks merangsang sekresi kelenjar saluran pernafasan lewat nervus
vagus, sehingga menurunkan viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak.
Contoh
Obat Ekspektoran :
1. Guifenesin
( gliseril guaiakolat) : toplexil
Khasiat :
Pengobatan simptomatik batuk yang
produktif akibat alergi atau etiologi lainnya.
Mekanisme Kerja
GG
memiliki aktivitas sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume dan mengurangi kekentalan sputum yang
terdapat di trakhea dan bronki. Dapat meningkatkan reflek batuk dan memudahkan
untuk membuang sputum.
Efek Samping
Menyebabkan mengantuk, pusing, mulut
kering, penglihatan kabur, muntah, keresahan, insomnia dan takikardia.
Dosis :
Oral :
4-6 dd 100-200 mg
Sirup : dewasa sehari 

anak-anak 10-12 tahun 3-4
10 ml, 6-10 tahun
sehari 2-3
10 ml, 2-6 tahun 2-3
5 ml



Kontra Indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap Glyceryl
Guaiacolate.
Peringatan dan perhatian
Jika digunakan oleh wanita hamil,
wanita menyusui dan anak dibawah usia 2 tahun harus di bawah pengawasan dokter.
2. Amonium
klorida
Ø Khasiat
Pengobatan
untuk gejala batuk berdahak atau batu kering.
Ø Mekanisme
Kerja
Ammonium
Chloride bekerja sebagai ekspektoran yang mengurangi kepekatan lendir.
Ø Kontra
Indikasi
Penderita penderita dengan gangguan fungsi hati yang
berat, gangguan jantung dan diabetes militus. Penderita yang hipersensitif
terhadap komponen obat ini.
Ø Efek
samping.
Terjadi
pada dosis tinggi berupa acidosis dan gangguan lambung, seperti mual dan muntah
karena sifatnya yang merangsang mukosa.
Ø Dosis
oral : 3-4 dd 100-150 mg, maks 3 g seharinya.
3. Succus
liquiritiae
Ø Khasiat
Untuk
penyakit saluran pernapasan aktif dan kronis yang disertai dengan sekresi
bronkial yang abnormal, terutama dalam keadaan bronkitis kronik, bronkitis
asmatik, asma bronkial yang memburuk
Ø Mekanisme
Kerja
Memperlancar pengeluaran sekret yang
kental dari kelenjar mukosa dalam saluran pernapasan sehingga melegakan
pernapasan.
Mengurangi batuk dan volume dahak
sehingga sekresi lendir akan menjadi normal kembali.
Ø
Efek samping
Pada dosis lebih tinggi dari 3 g sehari berupaya nyeri kepala, udema,
dan terganggunya keseimbangan elektrolit.
Ø dosis
Oral : 1-3 g sehari.
4.
Kalium iodide
Ø
Khasiat
Derivat dari asam amino alamiah sistein
ini bekhasiat mencairkan dahak yang liat dengan jalan memutuskan jembatan
disulfida, sehingga rantai panjang antara mukoprotein-mukoprotein panjang
terbuka dan lebih mudah dikeluarkan melalui batuk.
Ø Mekanisme
Kerja
Mencairkan mukus yang kental dan dengan
mudah dikeluarkan melalui batuk
Ø
efek samping
Kuat dan berupa gangguan tiroid,
urticarial, dan hyperkalemia.
Ø
Dosis
Oral 3 dd 0,5-1 g, maks 6 g sehari.bagi pasien
yang tidak dapat di beri kalium dapat diganti dengan natrium odida dengan
khasiat yang sama.
Komentar
Posting Komentar