OLEH
KELOMPOK III :
DIDI
PUTRA MANULEDE
IRMGARD
Y. AGTALIS
RONALDO
O. KAKU
YOANITA
M. TAEK
YONITA
SENO
VINSENSIUS
RIBERU
MARIA
D. KODO
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2017
HORMON
1.1.Pengertian
Hormon
Hormon (dari bahasa
yunani,
: horman artinya "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan
kimiawi antar sel atau
antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang
selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
Hormon adalah zat
kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan
dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu
sesuai dengan fungsinya masing-masing
1.2.Sumber
Hormon
Ø Secara
normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau jaringan tubuh dan dilepaskan ke
peredaran darah, menuju jaringan sasaran, berinteraksi secara selektif dengan
reseptor khas dan menunjukkan efek biologis
Ø Saat
ini uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasa genetika. Melalui
rekayasa genetika, DNA mikroba dapat di arahkan untuk memproduksi rangkayan
asam amino yang urutnya sesui hormon manusia yang diinginkan. Dengan cara ini
dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon
hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan
hormon manusia asli. cara ini sangat membantu pengadaan hormon yang dialam ini
jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon pertumbuhan.
1.3.Fungsi
Hormon
1.Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di
daerah tertentu dan bentuk tubuh
yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada
wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2.
Perubahan Psikologis: Perilaku
feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
3. Perubahan Sistem Reproduksi:
Pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual (estrogen oleh ovarium dan
testosteron oleh testis).
1.4.
Penggolongan Hormon
1)
Hormon adenohipofisis
Sekresi hormon hipofisis anterior
selain di control oleh hipotalamus , dipengaruhi banyak factor antara lain oleh
obat hormon alamiah, hormon hipofisis anteriornmengatur sintesis dan sekresi
hormon dan zat-zat kimia di sel target . konsep ini mendasari penggunaan hormon
ini juga menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
Hormon yang dihasilkan oleh
hipofisis anterior berupa polipeptid yaitu hormon pertumbuhan (GH), proklatin
(PRL),kortikoprin(ACTH) dan sebagian lain berbentuk glikoprotein. Dalam hormon
adenohipofisis hanya akan dibahas menegnai hormon pertumbuhan, proklatin, dan
gonadotropin, karena hormon-hormon inilah yang sampai sekarang yang mempunyai
kegunaan/implikasi klinik.
v Hormon
pertumbuhan
Selama ini indikasi hormon pertumbuhan hanya dibatasi untuk
mengatasi kekerdilan akibat hipopuitarisme, dengan ditemukannya cara rekayasa
genetika untuk memproduksi hormon ini secara mudah dalam jumlah yang besar,ada
kemungkinan penggunaannya untuk mengatasi gangguan pertumbuhan akan lebih luas
. efektifitas hormon ini pada devisiensi partial dan anak pendek yang normal
hanya tampak diawal terapi.untuk indikasi ini sulit ditentukan siapa yang perlu
di obati,kapan pengobatan dimulai dan kapan berakhir. Juga perlu disertai
penanganan fisikologis,yang akan sangat penting artinya bila terapi gagal.
Selama ini indikasi hormon pertumbuhan hanya dibatasi untuk
mengatasi kekerdilan akibat hipopuitarisme, dengan ditemukannya cara rekayasa
genetika untuk memproduksi hormon ini secara mudah dalam jumlah yang besar,ada
kemungkinan penggunaannya untuk mengatasi gangguan pertumbuhan akan lebih luas
. efektifitas hormon ini pada devisiensi partial dan anak pendek yang normal
hanya tampak diawal terapi.untuk indikasi ini sulit ditentukan siapa yang perlu
di obati,kapan pengobatan dimulai dan kapan berakhir. Juga perlu disertai
penanganan fisikologis,yang akan sangat penting artinya bila terapi gagal.
v Proklatin
Pada manusia satu-satunya fungsi proklatin yang jelas adalah
dalam laktasi. Proklatin mempengaruhi fungsi kalenjar suus dalam mempersiapkan
, memulai dan memepertahankan laktasi. Fungsi laktasi ini juga dipengaruhi oleh
kortikosteroid, tiroid dan hormon kelamin yang semuanya tergantung pada hormon
tropik hipofisis .
v Gonadotropin
Gonadotropin berguna untuk menginduksi ovulasi pada wanita
yang kekurangan gonadotropin. Ovulasi terjadi pada 90% penderita yang diobati
dengan menotropin dan CG, dan 50% diantaranya hamil; 30% berupa kehamilan ganda
; 20%-30% dari yang hamil mengalami keguguran. Komplikasi utama adalah
pembesaran ovarium karena pematangan ovum ganda dengan akibat kehamilan ganda.
Gonadotropin juga mengembalikan kesuburan pria yang mandul akibat
hipopituitarisme.Evaluasi untuk efek ini baru terlihat setelah lebih dari 12
minggu Menotropin (pergonal) ialah sediaan gonadotropin yang berasal dari urin
wanita mati haid/menapouse .mengandung akitivitas FH dan LH sama banyak
2) Hormon
Tiroid Dan Antitiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan dua
macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3). Hormon ini dibuat di
folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium.
Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab
itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan
pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
v Hormon
Tiroid
Pada orang dewasa,berat kelenjar teroid kira kira 25-30
g.kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid, terutama tiroksin dan triyodotironin
,keduanya adalah asam amino yang mengandung yodium dalam srtuktur melekulnya
Mekanisme kerja tiroksin belum seluruhnya diketahui.yang
telah diketahui ialah hormon tiroid .secara langsung masuk kedalam nukleus
tanpa berikatan dengan reseptor dalam sitoplasma.tiroksin berperan penting pada
pembentukan kalori, pada metabolism karbohidrat,protein dan kolesterol dan pada
proses pertumbuhan badan.tiroksin juga berhubungan erat dengan fungsi
katekolamin dalam badan
Beberapa jenis zat berpengaruh terhadap sekresi hormon
tiroid,antara lain epinefrin,vasopressin . Epinefrin dan vasopresin
mempengaruhi vaskularisasi suatu organ dalam badan; zat zat ini
menyebabkan berkurangnya sekresi hormon tiroid karena terjadinya vasokonstriksi
pembuluh darah tiroid. Indikasi utama preparat hormon tiroid adalah sebagai
terapi pengganti/replacement pada miksudema,struma atau goiter simple
kretinisme.Hampir semua gangguan fungsi tiroid terjadi karena gangguan sintesis
hormon tiroid.
v Antitiroid
Antitiroid menghambat sintesis hormon teroid dengan jalan
menghambat proses pengikatan /inkorporasi yodium pada residu tirosil dari
tiroglobulin.selain itu jg menghambat proses penggabungan dari gugus
yodotirosil untuk membentuk yodotironin.cara kerjanya dapat dijelaskan dengan
adanya hambatan terhadap enzim peroksidase sehingga oksidasi ion yodida dan
gugus yodotirosil terganggu.selain menghambat sintesis hormon.propiltiourasil
ternyata juga menghambat deyodinasi tiroksin mnjadi triyodotironin di jaringan
perifer,sedangkan metilmazol tidak memiliki efek ini. Reaksi yang paling sering timbul
adalah demam obat yang terutama terjadi dalam pengobatan.
Propiltiourasil dan metimasol jarang sekali menimbulkan efek
samping dan bila timbul biasanya mempunyai gambaran yang sama frekuensinya kira
kira 3% untuk propiltiourasil dan 7% untuk metimazol.Agranulositosis hanya
timbul dengan frekuensi 0,5% dan 0,12%. Yang paling sering timbul adalah
purpura dan popular rash yang kadang kadang hilang sendiri.gejala lain
yang jarang sekali timbul adalah nyeri dan kaku sendi,terutama pada tangan dan
pergelangan;nyeri itu dapat pindah ke sendi lain.Reaksi demam hepatitis dan
nefritis jarang sekali terjadi pada penggunaan propiltiourasil dan metimazol
Antitiroid digunakan untuk pengobatan hipertiroidisme,baik
untuk mengatasi gejala klinik sambil remisi spontan,maupun sebagai persiapan
operasi.Selain itu,obat ini juga dapat dipakai dalam kombinasi dengan yodium
radioaktif,dengan tujuan mempercepat timbulnya perbaikan klinis sementara
menunggu efek terapi yodium radioaktif.
Antitiroid bermanfaat pada hipertiroidisme yang disertai
dengan pembesaran kelenjar tiroid bentuk difus maupun noduler.
3) Hormon
Estrogen Dan Progesteron
v Estrogen
Bekerja terhadapp mukosa rahim dgn mendorongnya utk
berkembang dan menebal, mempersiapkan lebih lanjut sel telur yg telah dibuahi.
Berperan pada masaknya folikel, ovulasi, pembuahan, transport sel telur yg
telah dibuahi
Digunakan pada :
- Terapi subsitusi pd climaterium
- Menekan laktasi
- Menekan ovulasi
- Osteoporosis post menopause
- Diagnosa kehamilan dan amenorea
v Progesteron
Digunakan untuk :
- Mencegah kehamilan (Pil KB)
-
Mencegah
keguguran
-
Terapi subsitusi
-
Pd endometriasis dan kemandulan
-
Pd gangguan haid
4) Hormon-Hormon Pria
v Testrosteron adalah zat androgen
utama yg disintesis dlm testis, ovarium dan anak ginjal.
v Produkasi testosteron mencapai
puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastis pd usia 40 thn.
v Penggunaan :
Utk terapi simtomatis pd anemia aplastis, osteoporosis parah
dan kanker mamma yg telah menyebar pd wanita postmenopausal.. Banyak disalah
gunakan sebagai doping oleh atlet utk membesarkan otot2nya.
v Anabolik yg banyak digunakan
- Derivat Testosteron
Metandostrenol, metenolon dan
stanozol
- Derivat Nandrolon
Nandrolol dan etilestrenol
1.4.Mekanisme
Cara Kerja Obat Dalam Hormon
1. Mekanisme Kerja Hormon Peptida
Reseptor hormone peptide terdapat
pada membrane plasma sel target.Reseptor ini bersifat spesifik untuk hormon
peptide tertentu.Interaksi hormon dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan
atau penghambatan enzim adenilsiklase yang terikat pada reseptor tersebut.Interaksi
hormon reseptor ini mengubah kecepatan sintetis siklik AMP dan ATP.Selanjutnya
siklik AMP berfungsi sebagai mediator intra sel untuk hormone
tersebut dan seluruh system ini
berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik, sehingga efek spesifik suatu hormon
dapat terjadi. Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel, dan efek
akhirnya bergantung pada kapasitas serta fungsi sel tersebut. Siklik AMP
menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam
proses fosforilasi pada sintetis protein dalam sel. Siklik AMP mempengaruhi
kecepatan proses ini. Metabolisme siklik AMP menjadi 5’AMP, yang tidak
dikatalis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.Dengan demikian zat-zat yang
menghambat enzim fosfodiesterase ini kadang-kadang dapat menyebabkan timbulnya
efek mirip hormon.
2. Mekanisme Kerja Hormon Steroid
Hormone steroid melewati membrane sel masuk ke
dalam sitoplasma setiap sel, baik sel target hormone steroid maupun sel
lainnya. Tetapi reseptor hormone steroid hanya terdapat di dalam sel
target yaitu dalam sitoplasmanya. Bila hormone steroid berikatan dengan
reseptor sitoplasma maka kompleks hormone-reseptor tersebut setelah mengalami
modifikasi akan ditranslokasi ke tempat kerjanya (site of action) di dalam inti
sel yaitu pada kromatin. Selanjutnya terjadilah beberapa hal yang berhubungan
dengan peningkatan sintetis protein sesuai dengan fungsi masing-masing sel
target.
3. Mekanisme Kerja
Estrogen
Estrogen
mempunyai 2 jenis reseptor, ERα dan
ERβ yang
berasal dari gen berbeda. Dan berada di inti sel. ERα terdapat banyak di saluran reproduksi
wanita antara lain uterus, vagina, ovarium dan juga di kelenjar mammae,
hipotalamus, sel-sel endotel. Dan otot-otot polos vaskular, ERβ letaknya menyebar, terbanyak di prostat
dan ovarium dan dalam jumlah lebih sedikit di paru, otak, dan pembuluh darah.
Sekitar 40% sekuens asam amino kedua jenis reseptor ini identik serta mempunyai
struktur domain yang umum dimiliki oleh jenis reseptor steroid lain. Fungsi
biologik reseptor ini nampaknya berlainan dan dapat memberikan respon berlainan
terhadap berbagai senyawa estrogenic, misalnya ERα dan ERβ mengikat 17-β estradiol dengan kekuatan yang sama
sekitar 0,3 nM, sedangkan fitoestrogen genistein terikat ERβ dengan afinitas 5 kali lebih tinggi dari
ikatannya pada ERα.
Kedua ER merupakan ligand-activated transcription factors yang dapat
meningkatkan atau menurunkan sintetis mRNA dari gen target. Setelah masuk sel
melalui difusi pasif membrane plasma, hormon akan terikat ER di inti sel. ER
yang semula merupakan monomer akan mengalami perubahan konformasi, terjadi
dimerisasi sehingga afinitas dan kecepatan pengikatannya pada DNA meningkat. ER
akan terikat estrogen response elements (EREs) di gen target. Senyawa
yang bersifat antagonis juga akan menyebabkan dimerisasi dan terikat DNA,
tetapi konformasi ER yang terjadi di sini berlainan dari reseptor yang di
duduki oleh agonis.
4.
Mekanisme Kerja Progesteron
Di
dalam gen progesteron hanya mempunyai reseptor tunggal (PR) yang memproduksi
dua isoform, PR-A dan PR-B. Kedua isoform PR ini mempunyai ligand-binding
domain yang identik, tidak berbeda seperti yang dimiliki isoform ER. Pada
keadaan tanpa ligand, PR berada di inti dalam bentuk monomerik terikat inaktif
dengan heat-shock proteins (HSP-90, HSP-70 dan p59), apabila telah
terikat progesteron HSP terlepas (berdisosiasi) dan reseptor mengalami
fosforilase dan kemudian membentuk dimer (homo- dan heterodimer) yang terikat
dengan selektivitas tinggi pada progesteron response elements (PREs)
pada gen target. Proses transkripsi oleh PR terjadi melalui recruitment beberapa
ko-aktivator ini selanjutnya berinteraksi dengan beberapa protein spesifik yang
mempunyai aktivitas asetilasi histon Asetilase histon menyebabkan remodeling
kromatin dan menambah protein transkripsi antara lain RNA polymerase ke
promotor target antagonis progesteron juga akan menyebabkan dimerisasi reseptor
dan pengikatan dengan DNA tetapi konformasi antagonis-bound PR lain
dengan antagonis-bound PR. Konformasi ini tidak akan menyebabkan
transkripsi.
1.5.Contoh
Obat
1. Estrogen
·
Pendahuluan
Estrogen
dan progestin merupakan hormone steroid kelamin endogen yang diproduksi oleh
ovarium , korteks adrenal ,testis dan placenta pada masa kehamilan.Kedua jenis
hormone ini derivate sintetiknya mempunyai peranan penting pada wanita dalam
perkembangan tubuh, proses ovulasi, fertilisasi, implantasidan dapat
mempengaruhi metabolisme lipid ,karbohidrat, protein dan mineral : juga
berperan penting pada pertumbuhan tulang ,spermatogenesis dan behavior.
• Khasiat/indikasi
Estrogen
sangat penting peranannya pada perubahan bentuk dan perubahan bentuk dan fungsi
tubuh masa pubertas anak perempuan menjadi bentuk tubuh yang karakteristik
untuk wanita dewasa. Efek langsungnya pada pertumbuhan dan perkembangan vagina
,uterus dan tuba falopii.Bersama hormone lain merangsang pertumbuhan
duktuli,stroma dan akumulasi lemak dan kelenjar mammae.
Sebagai
kontrasepsi ,ERT atau HRT ( hormon replacement therapy ) pada wanita
pasca menopause .
• Efek Samping
Reaksi
yang sering terjadi antara lain ganguan siklus haid ,mual, atau bahkan muntah
,rasa kembung ,edema, berat badan bertambah. Yang lebih serius pusing,
migraine, klosma terutama pada kulit muka, peningkatan tekanan darah
,thrombosis ,proliferasi endometrium atau varises.
• Kontra Indikasi
Wanita
hamil atau menyusui ,gangguan fungsi hepar ,riwayat thrombosis atau emboli
hipertensi ,penyakit jantung, perdarahan vagina yang belum jelas penyebabnya,
adenoma mamma atau adanya tumor pada alat reproduksi.
• Sediaan dan dosis
Estriol
,tablet 1 dan 2 mg ,dosis 2 – 4 tablet sehari.
Estradiol
valerat tablet 2 mg, dosis 1 tablet sehari
17
– ß estradiol patch 100 µg/hari
Etinilestradiol
tablet 50 µg, masa kerja lebih panjang ,dosis 1/2 -
1 tablet sehari.
Estropipat
(Na - estron sulfat ) 0,625 mg,dosis 1 atau 2 tablet sehari
Semua
ini digunakan pada efisiensi estrogen, osteoporosis pasaca menopause.
2.
Progesterone
•
Pendahuluan
Progesteron
merupakan hormone steroid kelamin alamiah yang diproduksi di tempat yang sama
dengan estrogen .
• Khasiat
/indikasi
Pada keadaan normal ,efek estrogen akan
mendahului dan menyertai progesterone dalam hal efeknya pada endometrium
dan hal ini penting untuk timbulnya siklus haid yang normal. Selama masa
kehamilan dan fase luteal siklus haid, progesterone dan estrogen menyebabkan
proliferasi asini kelenjar mammae.Pada akhir masa kehamilan asini kelenjar
terisi sekret dan vaskularisasi bertambah, sesudah partus dimana estrogen dan
progesterone sangat menurun ,baru akan terjadi laktasi.
• Progesterone
dapat menimbulkan rasa katuk ,mungkin akibat efek depresaan dan hypnosis pada
SSP .Karena dapat dianjurkan penggunaannya pada malam hari sebelum tidur yang
pada beberapa wanita dapat membantu mudah tertidur.
• -
Kontrasepsi ,wanita pasca menopause ,kombinasi dengan estrogen , abortus
iminiens/ancaman abortus ,ancaman lahir premature , abortus habitualis , kanker
endometrium , perdarahan fungsional endometrium.
Dosis
• Jenis
preparat untuk kontrasepsi ,kontrasepsi hormonal tablet nerostiston 5 mg .MPA 5
mg,allilestrenol 5 mg.
3. Somatrem
• Hormon
pertumbuhan yang dihasilkan dengan cara rekayasa genetik ini memiliki satu
gugus metionin tambahan pada terminal-N. Hal ini mungkin menjadi penyebab
timbulnya antibodi dalam kadar rendah terhadap sediaan ini pada ± 30% pasien,
adanya antibodi ini tedak mempengaruhi perangsangan pertumbuhan oleh hormon.
Efek biologisnya sama dengan somatropin. 1 mg somatrem setara dengan 2.6 IU
hormon pertumbuhan.
• Kegunaan klinik, Diindikasikan untuk
difesiensi hormon pertumbuhan pada anak. Penggunaann pada difisiensi parsial
dan anak pendek normal masih harus diteliti.Suntikan lepas lambat yang melepas
obat perlahan-lahan dapat diberikan subcutan sebulan sekali.Ada pula preparat
yang diberikan 3-6 kali perminggu. Kadar puncak dicapai dalam 2-4 jam dan kadar
terapi bertahan 36 jam.Bila terapi tidak berhasil, setelah 6 bulan obat harus
dihentikan
• Dosis, Harus disesuaikan
kebutuhan perorangan, dan diberikan oleh spesialis. Dosis total seminggu dapat
juga dibagi dalam 6-7 kali pemberian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
respons lebih baik bila obat diberikan tiap hari.pengobatan diberikan sampai
diberikan epifisis atau bila tidak ada lagi respons.
• Efek samping, Hiperglikemia dan
ketosis (diabeto genic)bisa terjadi pada pasien dengan riwayat diabetes
mellitus.
•
3.
MATROPIN
• Secara
kimia identik dengan hormon pertumbuhan manusia tetapi dibuat dengan rekayasa
ginetik, efek geologik sama tetapi tidak ada resiko kontaminasi virus penyebab
penyakit Creutzfeldt-Zacob 1 ml gram obat ini setara 2,6 IU hormon pertumbuhan.
• Kegunaan klinik. Sama dengan
somatrem.
• Efek samping dan interaksi obat.
Pembentukan antibodi hanya 2% pasien. Antibodi ini juga tidak menghambat efek
perangsangan pertumbuhan .Glukokortikoid diduga dapat menghambat perangsangsn
pertumbuhan oleh hormon ini.
5. MEKASERMIN
• Diindikasikan
untuk kasus difisiensi IGF-1 yang tidak responsif terhadap GH karena terjadi
mutasi pada reseptor dan terbentuknya antibodi yang mnetralisir GH.
Mekasremin adalah kompleks rhlGF-1 dan recombinanthiman
IGF- binding protein 3 (rhIGFBP-3).
• Efek sampingnya,
yang utama hipoglikemia, untuk mencegah efek samping ini harus makan dulu 20
menit sebelum atau sesudah pemberian mekasermin subkutan. Beberapa pasien
menderita peningkatan tekanan intrakranial dan peningkatan enzim hepar.ANTAGONIS
GH.Adenoma hipofisis dapat menyebabkan gigantisme dan akromegali. Oktreotid
adalah analog somastotatin yang potensinya 45 kali lebih dalam menghambat
GH,tetapi hanya 2 kali dalam penurunan insulin. Bromokriptin menurunkan
produksi GH.Pegvisoman menghambat kerja GH di reseptor dan dipakai untuk kasus
akromegali.
6. Propiltiourasil (PTU)
• Nama
generik : Propiltiourasil
• Nama
dagang di Indonesia : Propiltiouracil (generik)
• Indikasi
: hipertiroidisme
• Kontraindikasi
: hipersensisitif terhadap Propiltiourasil, blocking replacement regimen tidak
boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.
• Bentuk
sediaan : Tablet 50 mg dan 100 mg
• Dosis
dan aturan pakai : untuk anak-anak 5-7 mg/kg/hari atau 150-200 mg/ m2/hari,
dosis terbagi setiap 8 jam. Dosis dewasa 3000 mg/hari, dosis terbagi setiap 8
jam. untuk hipertiroidisme berat 450 mg/hari, untuk hipertiroidisme ocasional
memerlukan 600-900 mg/hari; dosis pelihara 100-150 mg/haridalam dosis terbagi
setiap 8-12 jam. Dosis untuk orangtua 150-300 mg/hari (Lacy, et al,
2006)
• Efek
samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada
kecendrungan pendarahan, mual muntah, hepatitis.
• Mekanisme
Obat: menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambatoksidasi dari iodin dan
menghambat sintesistiroksin dan triodothyronin (Lacy, et al, 2006)
• Resiko
khusus : .
Hati-hati
penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan
hipoprotrombinnemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui, penyakit hati
Komentar
Posting Komentar